Selasa, 18 Oktober 2011

Adi Parva ; Adivansavatarana Parva

6. Adivansavatarana Parva

Parva ini mengisahkan bagaimana Mahabharata mulai diceritakan oleh Rishi Vaisampayana atas perintah Vyasa karena Raja Janamejaya ingin mengetahui bagaimana perang besar terjadi diantara leluhurnya ( Pandava dan Kaurava )

Mendengar Raja Janamejaya melakukan Yajna untuk menghancurkan para Naga dan ular, Rishi Vyasa bersama Murid2 nya pun datang berkunjung ke HastinaPura, tiba di Pavilyun tempat Yajna diselenggarakan beliau disambut dengan hormat oleh Raja , para Brahmana dan pejabat yang hadir dengan ritual penyambutan air pembasuh kaki dan mulut , Arghya, serta mempersembahkan sapi kepada Vyasa sebelum dipersilahkan duduk.
Janamejaya ingin mengetahui kisah leluhurnya, dan bertanya bagaimana perang besar itu terjadi kepada Vyasa mengingat sang Rishi adalah saksi mata dari peristiwa tersebut, Vyasa pun memerintakan Vaisampayana untuk menceritakan seperti yang pernah beliau ceritakan kepada sang murid.
Rishi Vaisampayana pun memulai kisah nya.

Sepeninggal Pandu para Pandava dibawa pulang ke Hastinapura dan dalam waktu singkat berhasil menarik simpati dan kasih sayang penghuni Istana dan juga Rakyat, putra putra Pandu tersebut dianugerahi kecerdasan, kekuatan fisik dan keteguhan pikiran membuat iri Hati Duryodhana, dengan dukungan Karna dan Putra Suvala. Beberapa kali Duryodhana mencoba untuk mencelakai sepupunya, atas hasutan dari sang Paman. Duryodhana meracuni Bhima lalu menengelamkannya ke Sungai Yamuna, namun Bhima yang perkasa selamat, meski dalam kondisi terikat di dalam sungai ia tersadar akibat gigitan ular 2 hitam yang sangat berbisa.
Cara sembunyi tidak berhasil jalan kasar pun dilakukan Duryodhana menyusun rencana bersama Vrisha (Karna ) Sakuni , Dushasana dan yang lainnya dengan sepengetahuan Dhritarashtra,sang Raja terdorong keinginannya atas Tahtamengirim para ke Varanavata dalam peristiwa “rumah kardus”, atas perlindungan Vidura yang selalu menjaga Pandava seperti Sakra ( Indra ) melindungi manusia di dunia dari Svarga, Pandava berhasil menyelamatkan diri lewat terowongan bawah tanah yang mereka buat atas petunjuk dari Vidura, sebelum mereka membakar rumah kardus yang menewaskan Purochana, mata mata Duryodhana.

Pandava mengungsi ke hutan dimana Bhima bertemu dan mengawini Hidimva setelah berhasil membunuh saudaranya dalam pertempuran sengit. Setelah kelahiran Ghatotkacha Pandava menuju kota Ekachakra dengan menyamar menjadi Brahmacari tinggal di rumah keluarga brahmana untuk beberapa lama, untuk menyelamatkan penduduk kota dari ketakutan, Bhima yang berlengan perkasa membunuh Vaka yang kuat, seorang Rakshasa yang senantiasa kelaparan dan pemakan manusia yang menjadi terror penduduk Ekachakra.
Pandava lalu mendengar tentang Khrisna ( putri Panchala ) yang mengadakan Svayamvara mencari suami, merekapun melanjutkan perjalanan menuju Panchala. Setelah memenangkan Draupadi dan menjadikan istri bersama , Pandava kembali ke Hastinapura. Atas Perintah Dhritarashtra dan Bhisma untuk menghindari pertikaian antar sepupu Hastinapura dibagi menjadi dua, Pandava di minta menuju bagian yg bernama Khandavaprastha untuk memerintah disana.

Pandava tinggal disana beberapa tahun, Khandavaprastha dengan cepat berkembang dan makmur berkat kecakapan Pandava, banyak wilayah, Raja dan Pangeran tunduk dan menjadi bawahan Pandava, kekuasaan mereka meningkat melalui ekspedisi militer, Bhima menuju ke Timur, Arjuna ke Utara, Nakula ke Barat sedangkan Sahadeva menuju ke Selatan. Mereka berhasil membangun kerajaan yang luas dan kuat, Pandava ibarat Matahari dalam kegemilangan sehingga dunia seperti memiliki enam Matahari.
Karena alasan tertentu, Yudhishthira mengirim Arjuna ke hutan selama 11 tahun dalam masa pengembaraan ini Arjuna menuju Dwaraka untuk memperistri Adik Khrisna yang bermata indah dan bertutur kata manis Subhadra Atas restu dari Khrisna.

Arjuna bersama Vasudeva membantu Agni yang hendak membakar hutan Khandava untuk memenuhi rasa laparnya, Agni memberi Arjuna busur Gandiva dan tabung anak panah yang tidak bisa habis serta kereta perang berpanji Garuda, dalam usaha membantu Agni, Arjuna menyelamatkan Asura Maya yang nantinya membuat sebuah Sabha untuk Pandava.
Duryodhana yang melihat kemegahan Sabha tersebut ingin menguasainya beserta seluruh kekayaan Pandava, melalui sebuah permainan dadu atas bantuan dari putra Suvala, Duryodhana mengirim Pandava ke hutan selama 12 tahun dan 1 tahun masa penyamaran. Di tahun ke 14 Pandava kembali untuk meminta kembali hak mereka namun ditolak oleh sepupunya, lalu perang besar pun pecah dengan kemenangan di pihak Pandava.
Uraian singkat dari Rishi Vaisampayana membuat Raja Janamejaya semakin penasaran beliau meminta sang Rishi untuk menceritakan secara Detail kisah Mahabharata. Dengan berbagai pertanyaan.

Bagaimana Pandava yang perkasa dan tidak bersalah harus menderita padahal mereka mampu membalas perlakuan musuhnya ,bisa dengan tenang dan sabar menjalani penderitaan akibat dianiaya oleh Kuru ( Kaurava ) , bagaimana Bhima yang berlengan kuat dan memiliki kekuatan 10.000 ekor gajah bisa menahan kemarahannya saat teraniaya? Bagaimana Khrisna yang suci putri Drupada harus menderita, mengapa Drupadi tidak membakar putra Dhritarashtra dengan tatapan matanya padahal dia mampu melakukannya harus menerima penganiayaan Kaurava?, mengapa putra Pritha yang lain ( Bhima dan Arjuna ) dan kedua putra Madri yang terluka oleh kekejaman Kaurava harus menurut pada Yudhishthira yang kecanduan judi, yang jelas jelas merupakan perilaku buruk?. Mengapa Yudhishthira putra Dharma yang terkemuka diantara mereka yang bijaksana dan selalu memenuhi kewajibannya harus mengalami penderitaan dan teraniaya ? mengapa Dhananjaya yang memiliki Krishna sebagai kusir keretanya , dia yang mampu melesatkan anak panah menembus Loka lain bisa teraniaya dan menderita?

Rishi Vaisampayana pun memulai ceritanya secara mendetail, dan menjelaskan terlebih dahulu kisah Bharata yang disusun oleh Krishna Dwaipayana , kisah bharata terdiri atas 100.000 sloka mereka yang menceritakan dan mendengar kisahnya akan mencapai alam Brahman dan menjadi sempurna. Dalam kesucian dan kesempurnaan bharata setara dengan veda itu sendiri, mereka yang mendengar kisah suci ini terbebas dari dosa bahkan dari dosa membunuh benih dalam kandungan, mereka yang sangat berdosa pun akan terbebas, mereka yang mendengar kisah ini akan memperoleh kemakmuran karena didalamnya terdapat petunjuk dalam melaksanakan Artha dan kama, kisah ini juga disebut Jaya yang harus didengar oleh mereka yang menginginkan kemenangan. Kisah ini berisi tindakan dalam mewujudkan perdamaian, wajib di dengar oleh mereka yang menginginkan putra utama sebagai penerus. Kisah ini merupakan pengetahuan suci dan tertinggi dalam mempelajari Dharma, Artha, Kama dan Moksha
Kisah Bharata memuat tentang para Deva dan para Rishi suci beserta keturunan mereka, tentang Kesava, Mahadeva dan ibu Parvati , tentang kelahiran Kartikeya, kisah ini memuat semua Sruti didalamnya.

Rishi Vaisampayana melanjutkan pujiannya dan manfaat yang diperoleh dengan mendengar atau menceritakan kisah Mahabharata, beliaupun menyatakan bahwa Krishna Dwaipayana menyusun kisahnya ini selama 3 Tahun. Kisahpun mulai disampaikan.

Kisah Raja Uparichara Vasu
Kisah Raja Uparichara keturunan Paurava yang berhasil menaklukan Kerajaan Chedi yang makmur atas petunjuk dari Indra, Uparichara yang juga disebut dengan Vasu mendapat perintah dari Indra saat beliau melakukan tapa, Raja Svarga memberikannya Kereta crystal sehingga Uparichara bisa bepergian ke angkasa sehingga beliau bergelar Uparichara ( mampu mencapai wilayah atas/ langit ) , Indra juga memberikan tongkat bamboo sebagai tanda pelindung dan penjaga perdamaian, Uparichara pun memulai tradisi pemujaan terhadap Indra dengan menanam tongkat bamboo sebagai bentuk penghormatan kepada Indra, setelah tongkat bambu ditancapkan dihiasi dengan pakaian emas dan permata beserta perhiasan lainnya, Indra sendiri hadir dalam wujud angsa memberikan anugerah kepada Uparichara, Maghavat raja dari para Deva pun berjanji kepada siapa saja yang melakukan pemujaan kepada dirinya seperti yang dilakukan oleh Uparichara maka mereka akan selalu jaya dan menang, Negara mereka pun akan berkembang dan sejahtera.

Raja Vasu mempunyai lima orang putra yang dijadikan raja bawahan di berbagai wilayah, Vrihadratha menjadi raja Magadha dikenal dengan nama Maharatha. Putranya yang lain Pratyagraha kemudian Kusamva, yg juga dikenal dengan nama Mani-vahana. Serta dua orang lainnya Mavella dan Yadu yang kuat dan tidak terkalahkan dalam pertempuran.

Ibukota Kerajaan Uparichara di lewati aliran sungai Suktimati, yang pada suatu ketika karena hasrat dari gunung Kolahala maka alirannya dibendung, Raja Uparichara murka dan menghantam gunung Kolahala dengan kakinya sehingga sungai bisa mengalir lagi, namun akibat perbuatan Kolahala Suktimati pun hamil dan melahirkan anak kembar, sebagai rasa terimakasih Suktimati mempersembahkan anaknya kepada Uparichara, yang laki2 kemudian diangkat menjadi panglima pasukan sedangkan yang wanita bernama Girika dijadikan istri oleh Uparichara.

Ketika datang masa subur bagi Girika, disaat yang sama Uparichara kedatangan para pitri ( leluhurnya ) yang memintanya untuk mempersembahkan seekor Kijang sebagai Sraddha, Raja Vasu yang gemar berburu ini tidak punya alas an untuk menolak perintah karena addalah kewajibannya memnuhi perintah leluhur. Sang Raja pun berangkat ke Hutan namun pikirannya tidak bisa lepas dari Girika yang muda ranum dan cantik bagai Shree ( Lakshmi ) sendiri. Apalagi dalam perjalanan beliau sampai disebuah tempat yang begitu indah karena saat itu bertepatan pada musim semi, dimana wangi bunga seperti Asoka dan champaka begitu semerbak membuat tempat yang penuh ditumbuhi pohon punnaga, chandana dan arjuna, tempat itu tak ubahnya bagai kebun dari raja Gandharva. Uparichara semakin terbayang pada kecantikan Girika yang sendirian menanti di istana, hasratnya pun tiada tertahan . didekatnya ada seekor elang yang bertengger. Raja Uparichara pun meminta sang Elang untuk membawakan kama nya kepada Girika.
Elang tersebut segera melesat ke angkasa dengan membawa kama sang raja dengan cakarnya, namun ada elang lain yang melihat dan mengira klo ‘dia’ tengah membawa makanan serta bermaksud untuk merebutnya, terjadi lah pertarungan antara dua ekor elang. Akibatnya kama yang dibawa pun terjatuh di sungai Yamuna dimana seeokor ikan yang merupakan penjelmaan seorang Apsara bernama Adrika yang dikutuk oleh seorang brahmana menjadi ikan. 10 bulan kemudian ikan tersebut ditangkap oleh para nelayan dan didalam perutnya ada dua orang Bayi manusia laki laki dan perempuan. Setelah melahirkan sepasang anak manusia ikan tersebut kembali kewujudnya sebagai Apsara dan menuju kealam Siddha, Charana dan Rishi, karena sesuai dengan persyaratan oleh brahmana yang dulu mengutuknya bahwa dia hanya bisa kembali ke wujud semula apabila telah melahirkan dua anak manusia dan dibunuh oleh nelayan.
Nelayan tersebut pun melaporkan kejadian itu kepada Uparichara, sang Raja mengambil bayi laki laki yang kemudian menjadi penguasa Mastya sedangkan yang perempuan dikembalikan kepada si Nelayan untuk dijadikan putrinya dan diberi nama Satyavati


Kelahiran Vyasa

Demi membantu orang tua angkatnya , Satyavati bekerja sebagai tukang perahu membantu orang orang yang hendak menyeberangi sungai Yamuna. Suatu hari datanglah Rishi Parasara yang tengah berkelana menumpang perahu Satyavati. Terpesona oleh kecantikan sang gadis Rishi Parasara menyatakan keinginannya, Satyavati menerima permintaan sang Rishi namun dia khawatir, sebagai seorang gadis yang tinggal dirumah orang tuanya Satyavati takut akan kehilangan kegadisannya dan orang orang akan mencemohnya, Rishi Parasara menenangkan bahwa Satyavati akan tetap menjadi seorang Gadis serta menawarkan anugerah lain.

Satyawati pun meminta agar bau amis badannya hilang, Rishi Parasara mengabulkan permohonannya, sehingga bau tubuh Satyavati berubah menjadi harum sehingga dia disebut Gandhavati, setiap orang akan mampu mencium wangi tubuhnya dari kejauhan bahkan sepanjang satu Yojana  oleh karena itu dia mendapat julukan Yojanadandha ( orang yang harum tubuhnya tercium dari jarak satu Yojana ) .namun ada yang mengganjal hati Satyvati karena mereka berada di tengah sungai sementara banyak orang yang lalu lalang di tepi sungai, Rishi Parasara lalu menciptakan kabut tebal sehingga keberadaan mereka tidak terlihat, kedua insan itupun memenuhi hasrat mereka.

Setelah Rishi Parasara pergi, Satyavati menuju sebuah pulau di sungai Yamuna lalu melahirkan disana  , seorang putera yang dianugerahi kekuatan yang luar biasa yang telah memutuskan untuk melakukan tapa semenjak lahir beliau berpesan pada ibunya sebelum pergi bahwa kapanpun Satyavati membutuhkan dirinya maka beliau akan segera hadir. Dengan dianugerahi kecerdasan yang luar biasa. Karena beliau lahir di sebuah pulau maka bernama Dwipayana orang memanggilnya Krishna Dwipayana,  seiring siklus waktu perputaran yuga yang dilambang Dharma mempunyai empat kaki dimana setiap pergantian yuga Dharma kehilangan satu kaki. Krishna Dvipayana lalu menghimpun Veda lalu mengelompokkannya karena itu beliau disebut Vyasa (membagi/memilah/ mengelompokkan). Rishi Vyasa mempunyai murid yang utama diantara mereka adalah Jaimini Paila, Sumanta, Suka putranya sendiri dan Vaisampayana, dan Mahabharata dikatakan sebagai Veda yang kelima, kisah Bharata ini diturunkan berupa ringkasannya masing masing kepada murid murid beliau secara terpisah.


Lalu Bhisma yang perkasa dan terkenal akan kecermalangannya berasal dari salah satu Vasu terlahir dari Ganga dengan Raja Santanu. Tersebutlah seorang Rishi bernama  Animandavya yang menguasai Veda dan telah melakukan tapa penebusan, beliau menjadi suci tiada dosa pada suatu hari mengundang Dharma dan bertanya tentang dosa yang melekat pada dirinya karena saat beliau kecil telah menginjak serangga, sedangkan tapa brata yang telah dilakukan tidak mampu menebus kesalahan itu, beliau mengutuk Dharma karena menuduh telah melakukan ‘pembunuhan’ terhadap seorang brahmana yang merupakan dosa terbesar, Dharma dikutuk terlahir dari keturunan Sudra yaitu Vidura yang cemerlang dan sempurna tiada dosa.

Lalu Suta (karna) terlahir dari Kuntiyang masih gadis dengan Surya, dengan baju zirah dan wajah gemilang dihiasi anting anting. Vishnu penguasa semesta dan pelindung alam, beliau yang tiada awal dan akhir  serta dipuja oleh seluruh semsta telah terlahir ke dunia sebagai putra Devaki dan Vasudeva dari vamsa Andhaka Vrishni untuk menegakkan kebenaran.
Satyaki dan Kritavarma yang perkasa dan ahli senjata serta menguasai pengetahuan beserta cabang cabangnya menjadi pengikut setia  Narayana lahir dari Satyaka dan Hridika. Dari benih rishi Bharadwaja yang disimpan dalam sebuah pot lahirlah Drona, dari benih Rishi Gautama yang menetes dalam rumpun alang alang terlahir Kripa yang perkasa dan Ibu dari Aswathama ( Kripi ). Kemudian Dristhadyumna yang cemerlang bagai Agni lahir dari Api Upacara. Pahlawan perkasa ini lahir dengan busur ditangan untuk kehancuran Drona. Lalu muncullah Krishna ( Draupadi ) yang sempurna akan kecantikan.

Terlahir Dari pengikut Prahlada yaitu Nagnajit dan Suvala, dari Suvala lahirlah Sakuni yang berasal dari kutukan oleh para akan menjadi penghancur mahluk hidup dan musuh dari kebenaran, dari Suvala lahir seorang putri ibu dari Duryodhana ( Gandhari) mereka berdua sangat ahli bertutur kata. Lalu dari Krishna (Vyasa) untuk meneruskan garis keturunan Vichitrawirya lahir Dhritarashtra sang Raja dan Pandu yang perkasa, dari Dvipayana dengan wanita Sudra lahirlah Vidura yang bijak dan cerdas.
Dari Pandu dengan dua istrinya lahir lima orang putra yang setara dengan Deva, yang tertua adalah Yudhishthira dari Dharma ( Yama dewa penegak keadilan ), Bhima  yang berperut Serigala ( Vrikodhara) adalah putra Marut, lalu Arjuna yang dianugerahi keberuntunga dan paling utama diantara ahli senjata  lahir dari Indra, Nakula dan Sahadeva yang tampan yang selalu mematuhi dan melayani mereka yang lebih tua lahir dari Aswin yang kembar.
Dari Dhritarashtra  lahir seratus putra  yaitu Duryodhana dan yang lain juga Yuyutsu yang terlahir dari wanita Waisya, diantara  seratus satu putra , sebelas orang diantaranya Dussashnana , Duhsaha, Durmershana, Vikarna, Chitrasena, Vivingsati, Jaya, Satyavarta, Purumitra, dan Yuyutsu adalah Maharatha.

Abhimanyu lahir dari Subhadra saudara perempuan Vasudeva dengan Arjuna cucu dari Pandu yang ternama, dari Panca Pandava masing masing mempunyai putra dari Panchali,mereka semua sangat tampan dan menguasai semua cabang ilmu penegetahuan, dari Yudhisthira lahir Prativindhya , dari Vrikodhara lahir Sutasoma, dari Arjuna lahir Srutakirti, dari Nakula lahir Satanika dan dari Sahadeva lahir Srutasena. Bhima juga mempunyai putra dari Hidimva di hutan bernama Ghatotkacha. Dari Drupada lahir seorang putri Shikandin yang berubah kemudian menjadi laki laki dengan bertukar kelamin dengan Yaksha bernama Sthuna.

Vaisampayana mengatakan bahwa dalam perang besar ratusan ribu para  keluarga kerajaan bertempur satu sama lain, sehingga untuk menyebutkan namanya satu persatu memerlukan waktu bertahun tahun. Namun Janamejaya memintanya untuk menceritakan secara lebih detil tentang mereka yang mempunyai kekuatan yang setara Deva dan merupakan Maharatha yang terlahir ke dunia. Vaisampayana pun memenuhi keinginan sang Raja dan memulai ceritanya dengan terlebih dahulu memuja Tuhan Narayana

Putra Jamadagni setelah dua puluh satu kali membuat bumi kehilangan Kshatriya ( menumpas ? ) pergi ke gunung Mahendra untuk melakukan tapasya, sementara para wanita Kshatriya berkeinginan untuk menurunkan garis keturunan dimana bumi terancam kehilangan kaum Kshatriya, mereka pun mendatangi para brahmana yang memiliki keteguhan pada kebenaran dan telah melakukan tapa brata untuk melakukan Niyoga pada ‘waktu’ yang sesuai, bukan didasari atas nafsu melainkan semata mata untuk kewajiban untuk meneruskan keturunan. Dari para wanita Kshatriya tersebut lahirlah putra laki laki dan perempuan yang diberkahi anugerah dan kekuatan untuk menegakkan Dharma, dengan demikian dunia kembali diperintah oleh para Kshatriya, mereka menjadi pelindung, memberi hadiah serta hukuman pada mereka yang pantas menerima  dan selalu melayani para brahmana. Dunia kembali sejahtera setelah masing masing Varna kembali mejalankan tugasnya secara benar semua mahluk dianugerahi umur panjang.
Disaat dunia  sudah makmur, para Asura mulai turun dan lahir ke dunia, para putra Diti yang beberapa kali dikalahkan oleh putra Aditi mulai berinkarnasi ke dunia, para Putra Diti dan Danu lahir mengambil berbagai macam wujud mahluk dan ada yang terlahir dalam garis keturunan penguasa, bumi yang di batasi oleh samudera dan dengan hutan dan pengunungan diatasnya mulai dipenuhi oleh para mahluk sehingga tidak mampu lagi menyangganya.
Para penguasa  yang merupakan kelahiran dari putra Diti dan Danu mulai menindas karena memiliki kekuatan yang luar biasa, mereka menekan para brahmana, Kshatriya, Vaisya dan Sudra dan semua mahluk didunia. Mereka tidak lagi berpegang pada kebenaran dan kebajikan, Bumi tidak mampu lagi menanggung penindasan yang dilakukan oleh para Asura yang bangga akan kekuatan mereka serta angkuh. Bumi ( Prithvi ) pun memohon perlindungan kepada Brahma karena tdak sanggup lagi menahan kekejaman para Asura.

Brahma, sang pencipta leluhur alam semesta yang dikelilingi oleh para Deva dan Rishi agung, dilayani oleh para Gandharva dan Apsara. Brahma penguasa semesta dan pencipta semua mahluk, Beliau yang Swayambhu ( ada dengan sendirinya ) disebut juga sebagai Isa, Sambhu dan Prajapati tentu saja mengetahui pikiran setiap mahluk dapat mengetahui maksud kedatangan Bumi kehadapannya, Beliau bersabda kepada bumi akan memenuhi keinginan dan tujuannya menghadap dengan memerintahkan semua penghuni svarga untuk melakukannya. Selesai bersabda Brahma mengucapkan salam perpisahan sehingga Bumi pun pergi dari hadapan Brahma, sepeninggal Dewi Bumi sang Pitamaha lalu memerintahkan para Deva untuk turun ke Dunia untuk meringankan beban Dewi Bumi dan memerangi musuh mereka ( Asura ) dengan mengambil wujud dan perannya masing masing, demikian pula kepada para Gandharva dan Apsara diperintahkan untuk turun ke Dunia.
Para Deva dibawah pimpinan Indra pun menerima perintah Brahma dengan patuh karena demi kesejahteraan semesta, ucapan sang Pencipta adalah kebenaran yang harus dilakukan, mereka menyiapkan diri turun ke dunia, Para Deva pergi ke Vaikuntha menemui Narayana, beliau pemegang Cakra dan gada pemusnah musuh para Deva, beliau dengan Teratai yang tumbuh dipusarnya adalah Tuan dari Prajapati sendiri, penguasa dari para Deva. Lalu Deva Indra yang mulia meminta kepadanya untuk berinkarnasi, Hari ( Narayana) pun menyetujuinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar