Hari keenam belas telah berlalu, semua pasukan telah kembali ke perkemahannya untuk istirahat dan tidur, di perkemahan Kaurava semua terbayang pada Radheya dan berharap bisa memenangkan pertempuran ini keesokan harinya. Dalam keheningan malam ketika semuanya telah terlelap, Radehya pergi ke kemah Duryodhana untuk membicarakan strategi besok, Duryodhana sangat mengharapkan dirinya untuk bisa memenangkan perang setelah Bhisma dan Drona gagal, Duryodhana menyambut sahabatnya dengan hangat
Rabu, 31 Agustus 2011
Senin, 22 Agustus 2011
PURANA
PURANA
Dikisahkan setelah menyusun Mahabharata Weda Vyasa yang ke 28 ( Maharsi Khrisna Dvipayana ) menyusun 18 Mahapurana dan 18 Upapurana ( seperti halnya kitab2 Veda (Sruti; catur Veda.) Purana disusun dalam tulisan jauh setelah kisah tersebut berkembang, sehingga tiap Purana banyak ditemukan Versinya ) agar umat Hindu semakin tertuntun dan mendapat cerminan dalam melaksanakan Ajaran Weda.
Purana terdiri atas lima topik Utama ( Panca Laksana )
- Tentang Penciptaan semesta ( pratisarga, sarga dan Pralaya),
- Geografi
- Kisah kisah Para Dewa dan berbagai kisah lainnya
- Manvantara (waktu, jaman yuga dan Manu )
- Silsilah (Suryawamsa dan Chandrawamsa)
Label:
Purana
Senin, 01 Agustus 2011
Persembahan Air Mata untuk Radheya
saat para istri dan keluarga melakukan kremasi untuk para Pahlawan dan prajurit yang gugur di kurukshetra , Kunti meminta Yudhishtira untuk mempersembahkan air suci kepada Radheya. well sebenarnya ini juga salah satu adegan favorit saya di Mahabharata
Yudhisthira baru saja selesai melakukan persembahan air suci kepada putra putra Draupadi, ketika Kunti menghampirinya. Kunti tak sanggup menahan semua beban dihati, saat semua orang yang gugur mendapat persembahan air suci dari keluarganya tapi tidak dengan Radheya. tidak ada yang mempersembahkan apapun kepadanya, masih saja dia sebatang kara sama seperti ketika Kunti menghanyutkannya di sungai Ganga.
Yudhisthira baru saja selesai melakukan persembahan air suci kepada putra putra Draupadi, ketika Kunti menghampirinya. Kunti tak sanggup menahan semua beban dihati, saat semua orang yang gugur mendapat persembahan air suci dari keluarganya tapi tidak dengan Radheya. tidak ada yang mempersembahkan apapun kepadanya, masih saja dia sebatang kara sama seperti ketika Kunti menghanyutkannya di sungai Ganga.
Label:
Mahabharata
Langganan:
Postingan (Atom)