Minggu, 31 Juli 2011

Topeng Sidakarya dalam Jepretan

Bali memang kaya dalam Seni Budaya, kegiatan seni budaya ini selaras dengan pelaksanaan ritual agama, bahkan beberapa jenis Tarian dan gambelan erat kaitannya dengan prosesi Upacara Agama, salah satunya adalah Topeng SidaKarya yang dipentaskan sebagai salah satu bagian dari Upacara tersebut.
*) harap dipahami bahwa Topeng Sidakarya disini tidak hanya merujuk pada salah satu tokoh karakter pementasan tapi lebih pada pementasan secara kesatuan

berikut saya sajikan pementasan Topeng Sidakarya hasil jepretan sendiri pas Upacara pawiwahan ( pernikahan ) keponakan saya, 29 April 2009


Pementasan Topeng Sidakarya biasanya diawali oleh tiga tarian pembuka (Pengelumbar) yaitu : Topeng Keras Manis, Topeng Bancuk dan Topeng Tua

Topeng Keras manis ini diidentikkan dengan Patih atau Pejabat kerajaan yang tegas namun ramah dan lemah lembut dalam menjalankan tugasnya

topeng keras manis  *) ini satu2nya bukan hasil jepretan saya, tapi minjam pada web tetangga


Tarian pembuka kedua adalah Topek Bancuk (lucu), mengambarkan sosok rakyat yang gembira dan sejahtera dalam pimpinan sang raja dan para Abdi, Tarian ini diselingi gerakan kocak dan lucu yang sangat disukai penonton

topeng bancuk

Tarian Pembuka ketiga adalah Topeng Tua, sesuai namanya menggambar sosok orang tua yang berusaha menikmati hari2 tuanya, gerakannya cenderung lembut dan pelan, Tarian ini adalah salah satu Tarian yang memiliki tingkat kesulitan tinggi karena sang Penari harus bisa menghayati setiap gerakan dan bisa merasakan bagaimana tingkah laku seorang Tua yang bijak

topeng tua

setelah ketiga Tarian Pembuka, kita mulai masuk pada Babakan Cerita yang akan dipentaskan oleh Topeng Sidakarya. diawali dengan tampilnya "Penasar" seorang Punakawan yang akan membeberkan tema cerita yang akan diketengahkan, karena fungsi nya sebagai pengutara dasar cerita maka tokoh ini disebut "Penasar"

penasar

tokoh kedua yang muncul adalah Wijil juga merupakan Punakawan sekaligus Adik dari Penasar, penampilan tokoh ini penuh dengan gerakan lucu juga olok2an kepada kakaknya (penasaran) sambil keduanya bercerita ttg Keagungan Raja juga pujian pada kemakmuran Rakyat berkat kebijakan sang Raja yang menjadi majikan mereka

wijil

cerita pun terus mengalir yang dituturkan oleh dialog kedua tokoh Punakawan ini, sehingga sampai pada pelaksanaan Upacara yang tengah berlangsung ( terkait dengan Pementasan ini ) disini juga diuraikan dasar2 sastra agama yang menjadi sumber pelaksanaan upacara Agama serta arti filosofi yang disampikan dalam bahasa sehari hari

 penasar dan wijil

Setelah selesai menjelaskan maksud pelaksanaan Upacara yang berlangsung kedua Punakawan pun menghadap sang Raja.Lalu tampil lah Topeng Dalem ( sebutan Raja di Bali ) yang Anggun berwibawa dan berkharisma, seperti halnya Topeng Tua, Tarian Topeng Dalem juga memiliki tingkat kesulitan tinggi, tidak semua penari Topeng bisa melakoninya dengan baik, karena butuh kemampuan dasar Tari yan lebih dari cukup.

topeng Dalem

setelah beberapa saat menari Topeng Dalem dengan diiringi puji pujian kedua Punakawannya, akhirnya sang Raja memberi perintah. Perintahnya adalah berupa isyarat tangan yang di komentari oleh Penasar dalam Bahasa Kawi lalu diterjemahkan oleh Wijil dalam bahasa sehari2 yg komunikatif.


Dalem memberi perintah kepada kedua punakawannya

isi perintah raja adalah petunjuk agar pelaksanaan Upacara berlangsung sukses dan memperoleh manfaat sesuai harapan juga diikuti perintah untuk mencari seorang Sulinggih ( Pemimpin Upacara yg sudah berstatus Brahmana ).
setelah memberi petunjuk dan perintah sang Raja pun kembali ke Istananya



Dua babak telah dilewati yaitu babak pertama "Pengelumbar" /Tarian Pembuka kemudian Babak Kedua, kemunculan Penasar dan Wijil  serta Perintah dan petunjuk Dalem/ Raja
maka babak selanjutnya, dikenal dengan nama bebondresan , di babak ini kedua Punakawan menjadi Korlap Upacara menerima dan mengarahkan Rakyat yang berperan serta menyukseskan pelaksanaan Upacara (ngayah) .
Rakyat disini diwakili oleh beberapa karakter ( kebanyak karakter yang jenaka dengan berbagai tingkah polah yang lucu dan khas ) pada Babak ini adalah sesi bagi seniman Topeng untuk berekspresi secara Bebas tidak seperti 2 Babak sebelumnya yg mematuhi Pakem.
Namun justru Babak inilah yang menjadi favorit penonton karena berisi hiburan segar lewat lelucon, kritik sosial serta sindiran kocak terhadap keadaan masyarakat saat ini maupun situasi Politik Hukum sosial secara Nasional.
dan tak jarang salah satu penonton pun jadi bahan lelucon para Seniman Topeng ini, sehingga pementasan berlangsung hidup.
*) maaf ya disini cuma ditampilkan salah satu karakter Bondres aja

salah satu karakter topeng bondres

setelah karakter rakyat tampil satu persatu ( meski diperankan oleh Penari yang sama dengan topeng yg berbeda)
maka tibalah Babak Puncak dengan Kemunculan Topeng Sidakarya yg menggambarkan Orang suci yg buruk rupa namun menguasai ajaran Agama dan Sakti
kemunculan Topeng Sidakarya diakhiri dengan turut serta menghaturkan Banten (sesajen) dalam Upacara Real yang tengah berlangsung bersama Pemimpin Upacara ( Pandita ) serta pelaksana Upacara lainnya

topeng sidakarya


Sekeha Gong atau grup Penabuh gamelan yang dengan setia mengawali dan mengiringi pementasan topeng Sidakarya.......btw saya tampilkan pic nya disini klo enggak, sekeha Gong nya nanti protes ke saya




Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar